Nilai Rupiah Terus Melemah, Berikut Komentar Presiden Jokowi
Nilai tukar mata uang
rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo
menegaskan bahwa nilai tukar terhadap US Dollar tidak hanya terjadi pada nilai
rupiah tetapi terjadi juga pada mata uang negara lain, faktor tekanan global
menjadi alasan terkuat penyebab lemahnya nilai rupiah.
"Tidak hanya negara kita Indonesia yang terkena pelemahan kurs,
tidak hanya Indonesia" ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu
(5/9/2018)”
Menurut
catatan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang tertera pada situs Bank
Indonesia, hingga Rabu (05/09), US$1 kini setara Rp14.927. Perihal
depresiasi mata uang yang sedang terjadi, Presiden Joko Widodo menggalakkan
program biodesel 20 persen peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri
untuk menahan gejolak dollar.
“Target saya sudah
diberikan kepada menteri-menteri agar dalam satu tahun ini betul-betul ada
perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan. Yang pertama kita telah
memproses dan ini sudah berjalan mengenai b-20 atau biodiesel 20 persen ini
akan mengurangi import minyak yang tidak sedikit. Perkiraan kita mungkin kurang
diantara lima sampai enam miliar us” ujar Jokowi, Rabu (5/9/2018).
Selain upaya memperbaiki defisit
transaksi berjalan tersebut, pemerintah juga mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kepada perusahaan
BUMN maupun swasta.
“Yang kedua pemakaian
TKDN lokal konten yang selalu saya sampaikan kepada baik kementrian baik kepada
swasta maupun terutama kepada BUMN agar pemakain lokal konten itu betul-betul
diperhatikan. Kalau kita bisa memakai semuanya komponen dalam negeri ini aka
nada penghematan dua samapai 3 miliar” ujar Jokowi, Rabu (5/9/2018).
Meski
demikian, Presiden Joko Widodo mengaku tetap mewaspadai dampak dari gejolak
perekonomian dunia tersebut. Terlebih dalam hal ini, pemerintah akan terus
melakukan koordinasi di berbagai sektor.
Komentar
Posting Komentar